Keripik singkong merupakan camilan favorit banyak orang. Dari sekian banyak keripik singkong di pasaran, varian ini berbeda dari yang lain. Terbukti keripik pedas asli Bandung ini mampu menginspirasi pelaku bisnis serupa yang ingin merengkuh cuan di bisnis keripik singkong.
Yang kami maksud adalah Keripik Karuhun, merek yang belakangan memperoleh perhatian dan tanggapan positif dari konsumen. Merek ini tetap laris walau di Bandung telah banyak pemain camilan yang sama.
Perjalanan Kesuksesan Bisnis Keripik Singkong Karuhun

Kesulitan ekonomi melecut Yana Hawiarfin mendirikan keripik singkong Karuhun. Pada 1994, ia sempat mendulang banyak keuntungan melalui usaha properti. Akan tetapi, peruntungannya pudar saat krisis ekonomi dan moneter menghantam Indonesia mulai 1997 hingga 1999. Ia akhirnya banting setir menjadi penjual keripik singkong agar dapur tetap ngebul dan bisa membiayai sekolah keponakannya yang saat itu belum lulus.
Pria yang sering disapa Abah ini memperoleh ide memasukkan varian rasa pedas setelah berbicara dengan salah seorang keponakannya. Rasa pedas kemudian ia padukan dengan aroma daun jeruk inilah yang nantinya membuat keripik singkong buatannya berbeda dari yang lain.
Yana menempuh jalan berliku dalam mengembangkan bisnisnya ini. Sebagai awal pemasaran, ia meminta sanak saudara dalam mempromosikan keripik Karuhan. Ia lalu berkeliling menggunakan mobilnya dengan stiker raksasa keripik Karuhun di sekitar Bandung. Cara lama ini bertujuan untuk menarik perhatian banyak orang.
Yana akhirnya memperoleh tempat berjualan strategis setelah berputar-putar selama hampir seminggu. Belum cukup di situ saja. Penjualan keripik Karuhun tersendat di awal. Dua minggu awal, penjualan hanya sekitar 32 bungkus.
Tetapi Yana tidak patah arang. Ia mencari cara pemasaran yang lebih kreatif. Akhirnya, ia mengadopsi sistem MLM untuk dia terapkan pada mahasiswa dan kawula muda di sekitar kota tersebut. Mereka memperoleh sebutan “patih”. Bantuan dari mereka terbukti berhasil mendongkrak penjualan keripik Karuhun.
Kini, dalam sehari, Yana bisa menjual 20 ribu bungkus dengan laba kotor mencapai puluhan juta rupiah. Bisnis Yana meluas hingga ke luar Bandung berkat kemitraan dengan para “patihnya”. Jika #mitrasukses KITADIGI tidak sengaja mendengar tagline “Resep Jadul Rasa Gaul”, ketahuilah Anda sedang terpapar promosi keripik Karuhun.
Baca juga artikel lainnya : Keripik Singkong Khas Cimahi Cetak Omset Milyaran