Ikan nila mempunyai banyak penggemar di tanah air berkat rasanya yang enak, tidak kalah dengan ikan lele dan mujair. Tak mengherankan banyak yang tergiur mencoba peruntungan berbisnis budidaya ikan nila.
Usaha budidaya ikan nila mempunyai reputasi positif. Bisnis ini hanya memerlukan waktu singkat untuk balik modal. Hal ini berkat durasi budidaya yang singkat dan harga jual yang stabil di pasaran. Anda dapat terjun ke bisnis ini tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Yang pertama patut Anda catat adalah bisnis ikan nila membutuhkan perawatan sistem monokultur dimana induk betina dipisahkan dengan induk jantan. Rekomendasi ini berfungsi mempermudah Anda menyeleksi induk nantinya.
Langkah Berbudidaya Ikan Nila
1. Membuat Kolam Ikan Nila yang Tepat

Pertama-tama, keringkan kolam terlebih dahulu. Setelahnya, lakukan pengapuran untuk menghilangkan hama dan ikan liar di tempat calon kolam ikan nila tersebut. Pilihlah tanah lempung yang sesuai dengan habitat ikan nila sebagai ikan air tawar. Tanah jenis ini berfungsi untuk menahan massa air.
Untuk hasil yang akan lebih berkualitas, buatlah kolam di dataran rendah dengan ketinggian antara 300 dan 600 dpl dengan suhu antara 25 dan 30 derajat Celcius. Kadar garam sebaiknya berkisar 35/ml dengan pH antara lima dan tujuh.
2. Menyeleksi Benih Ikan Nila

Faktor keberhasilan berikutnya berasal dari bibit ikan nila. Semakin bagus mutu benihnya, semakin besar kemungkinan hasil panen ikan nila lebih bermutu prima. Lebih baik Anda memilih mengembangbiakkan ikan nila jantan sebab tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan jenis betina. Dengan cara ini maka proses budidaya akan lebih cepat dan melahirkan lebih banyak ikan nila.
Hindari mencampur banyak ikan nila betina dan jantan dalam satu kolam sebab berpotensi mengurangi berat badan ikan nila secara signifikan. Ini terjadi karena sifat ikan nila yang memijah atau melakukan perkawinan. Dalam proses inilah bobot si nila akan merosot drastis.
3. Menabur Benih ke dalam Kolam

Bukan perkara asal menabur bibit ikan nila. Anda harus mengukur kedalaman kolam, luas kolam dan ukuran bibit ikan nilanya agar tercipta komposisi ikan nila yang pas. Direkomendasikan untuk membuat kolam dengan kedalaman antara 60 dan 75 cm. Ukuran bibit setiap ikan nila umumnya antara 10 gram dan 20 gram. Idealnya, setiap per meter persegi kolam ikan nila mengandung antara 15 dan 30 ekor ikan. Saat panen, bobot setiap ikan nila dapat mencapai 300 gram.
4. Memberi Asupan Gizi ke Ikan Nila

Anda dapat memberi pakan berupa tepung ikan (25%), kopra (10%), dan dedak halus (65%). Pilihan lainnya adalah pellet berkadar antara 20 dan 30%. Pellet dapat diberikan antara 2 dan 3% dari bobot populasi keseluruhan ikan nila di dalam kolam.
Komposisi pellet adalah 26 gram dedak halus, 8 gram tepung jagung, 30 gram tepung ikan, 2 gram tepung benawa, 22 gram tepung terigu, 10 gram bungkil, 1,5 gram vitamin, dan air secukupnya.
Tuangkan semua bahan tersebut ke dalam sebuah tempat lalu aduk. Tambahkan air dan uleni agar adonan menyerupai pasta. Gunakan penggiling daging berukuran 3-5 mm untuk membuat pellet tersebut. Langkah terakhir yakni letakkan adonan itu ke dalam wadah lebar kemudian jemurlah di bawah terik matahari. Cara lain yakni menaruhnya di dalam oven.
Waktu terbaik untuk memberikan pellet adalah pagi dan sore hari. Sekali dalam dua hari cukup untuk memberikan pakan ini. Dengan membuat pakan ini, Anda sudah bisa mendukung usaha ini sedari awal.
5. Memanen Ikan Nila

Anda biasanya sudah dapat memanen setelah sekitar empat hingga enam bulan. Bobot ikan nila saat panen dapat mencapai antara 300 gram dan 500 gram per ekornya. Durasi ini terbilang cepat bagi pebisnis ikan nila pemula. Dan Anda bisa memanen lebih cepat, yaitu per bulan, apabila Anda memelihara banyak benih dan menjalankan usaha ini dalam waktu lama.
Baca juga : Ingin Ternak Ikan Nila? Cek Dulu Yuk Cara Pembuatan Kolam yang Tepat
Tips Mendapatkan Induk Ikan Nila yang Baik
Anda wajib mengetahui ciri fisik induk ikan nila. Yang betina berwarna keabu-abuan dengan ujung sirip ekor juga berwarna keabuan, agak lembek, ukuran perut lebih besar dengan warna merah pada lubang saluran telurnya. Induk nila betina mempunyai lubang anus, lubang urogenital, dan lubang genital papilla sebagai lokasi keluarnya telur.
Induk nila jantang mengandung dua lubang urogenital berupa anus dan lubang kedua sebagai tempat keluarnya urin dan sperma serta berwujud lebih menonjol. Direkomendasikan untuk memilih induk nila betina berbobot lebih dari 100 gram. Sedangkan untuk induk ikan nila jantan usia empat hingga lima bulan sebaiknya berbobot antara 120 dan 180 gram. Ciri fisik pembeda ikan nila jantan dan betina adalah ikan nila jantan berwarna hitam, merah cerah di bagian sirip punggung namun putih di bagian dagunya.
Proses Pemijahan Ikan Nila
Proses pemijahan atau pelepasan sperma dan sel telur untuk pembuahan ikan nila cukup istimewa. Pertama-tama, induk nila jantan akan menciptakan lubang di dasar kolam berdiameter antara 3 dan 5 cm. Induk nila betina akan memanfaatkan lubang tersebut untuk meletakkan sel telur yang lalu akan dibuahi oleh nila jantan. Setelahnya, telur tersebut akan dierami di dalam mulut ikan antara tiga hingga lima hari.
Biasanya, dua kolam dibutuhkan untuk melakukan pemijahan. Tambahkan pembatas berupa bambu carang agar anak ikan nila tidak dimakan oleh nila jantan. Cara ini akan membantu Anda agar tidak repot dalam memindahkan anak ikan nila tersebut.
Terdapat perbedaan antara kolam pendederan dengan kolam pemijahan. Gunakan perbandingan 1:2 atau 1:4 untuk kolam pendederan dengan kedalaman antara 50 dan 60 cm. Kolam pemijahan untuk nila betina dan nila jantan hendaknya mempunyai perbandingan 1:2, 1:3 atau 1:4.
Semoga berhasil #mitrasukses KITADIGI!