
Kondisi serius pandemi COVID-19 tidak menghalangi kerja petani baby buncis asal Bandung, Jawa Barat. Terbukti mereka mampu menangkap besarnya peluang ekspor baby buncis ke Singapura.
Contohnya adalah Juhara, ketua kelompok tani Poktan Biomedia. Ia dan rekannya sesama petani sayuran dan cabai tetap bekerja memenuhi permintaan pasar lokal dan internasional. Saat ditemui pada Juli 2020 lalu, ia sedang mempersiapkan pengiriman baby buncis ke Negeri Singa tersebut.
Kelompok tani Poktan Media menekuni peluang ekspor baby buncis Kenya Bean selain membudidayakan tanaman cabai. Menurut Juhara, budidaya baby buncis kelompoknya masih terbilang dalam skala kecil. Meski demikian, pola tanam yang benar membuat mereka mampu memasok baby buncis ke pasar nasional dan global.
Peluang ekspor baby buncis telah mereka realisasikan dengan konsumen Singapura selama lima tahun. Dalam seminggu, mereka sanggup mengekspor tiga kali sebanyak satu ton per pekannya. Produk baby buncis yang mereka ekspor telah melewati uji ketat paska panen, yang meliputi penyortiran, penggolongan, hingga pengemasan. Walhasil, itu merupakan salah satu faktor permintaan baby buncis konsumen Singapura tetap tinggi walau sedang pandemi.
Petani lainnya, Wawan, menyebut peluang ekspor baby buncis masih tinggi. Untuk saat ini pihaknya baru bisa memasok satu ton per minggu tetapi volume permintaan sebenarnya lebih dari itu. Baik Juhara dan Wawan akan terus menggenjot keberlanjutan produksi sehingga mereka tidak perlu harus menginduk ke pebisnis lainnya.
Geliat kedua petani tersebut memperoleh sambutan hangat dari Kementerian Pertanian. Melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bandung yang berada di bawah Direktorat Jenderal Hortikultura, pemerintah memberikan bantuan sarana paska panen dan akan mempersiapkan sertifikasi benih buncisnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan dirinya salut kepada petani tersebut yang mampu memanfaatkan peluang pasar hortikultura. Langkah tersebut sejalan dengan Gerakan Mendorong Produksi Meningkatkan Daya Saing and Ramah Lingkungan Hortikultura atau GEDOR Horti dengan naiknya ekspor hortikultura sebagai hasilnya.
Selain itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bergerak cepat dengan mengerahkan segenap stafnya untuk meningkatkan komoditas strategis hortikultura dan volume ekspor.
Baca juga : Petani Lembang Coba Tingkatkan Ekspor Sayuran ke Singapura